HOME

Minggu, 19 Juli 2009

Delapan Tahun Lebih Kami ....

Sejak 12 Januari kami mulai membuat pendampingan anak desa di pinggiran kota Depok, kenapa harus Depok ? Masyarakat Depok sebelum menjadi kota penyanggah dari Jakarta merupakan daerah agroforestry - berkebun dan bertani menjadi pekerjaan masyarakat. Dengan perubahan desa menjadi kota bukan tidak membawa dampak banyak bagi warganya, termasuk warga pendatang yang mau mencoba mengadu nasip dengan bekerja di sektor industri (buruh pabrik). Sanggar Rebung Cendani hadir di pinggiran kota Depok mau melayani anak yang justru saat ini hanya menjadi penonton perubahan kota Depok. Hanya itu yang mereka bisa. Di Depok memang banyak sekolah mahal, yang menurut banyak orang itu sekolah bagus. Bagaimana dengan anak-anak di lingkungan Sanggar Rebung Cendani, apakah mereka bisa mengalami pendidikan di sekolah yang mahal itu? Jawabannya tidak mungkin.

Kehadiran Bale Baca - Sanggar Rebung Cendani bukannya ingin mengambil alih tanggungjawab peran orangtua dan pemerintah kota, tetapi lebih menjadi penyeimbang dari situasi tidak mungkin menjadi mungkin. Artinya sekolah yang baik tentu didukung oleh kegiatan perpustakaan yang memadai, sedangkan anak-anak yang sekolah di sekolahan yang "biasa-biasa" saja tidak mungkin didukung dengan perpustakaan yang memadai (hanya berisi buku pelajaran). Selama ini kegiatan Bale Baca menyediakan buku-buku dengan katagori buku bagus (gambar, warna, kertas, dan jenis huruf) dengan harga lumayan mahal. Hanya dengan cara itu diharapkan anak tertarik untuk melihat-lihat, membuka-buka, dan membaca. Suatu perjuangan yang cukup panjang dan melelahkan.

Saat ini kami merasa terhibur dengan kehadiran anak yang cukup konsisten rata-rata 20 anak rutin datang untuk membaca buku. Disamping itu Sanggar Rebung Cendani sebagai penyelenggara Bale Baca (Taman Bacaan Anak) tidak hanya sebatas menyediakan buku tetapi juga mengajak anak untuk bereksplorasi keluar lingkungan desa. Dari kegiatan eksplorasi anak juga menemukan apa yang mereka baca dengan kenyataan sehari-hari dan diharapkan menummbuhkan "mimpi" tentang masa depan yang lebih baik dari apa yang mereka baca dan mereka lihat.

Selasa, 30 Juni 2009

Pameran Buku Nasional 2009

Pameran Buku Pesta Buku Jakarta Jadwal & Diskon 70%
Pesta Buku Jakarta adalah pameran buku terlengkap di Indonesia. Pameran Pesta Buku dengan tema Book is my lifestyle adalah Pesta Buku Jakarta ke 19 dengan penyelenggara IKAPI DKI Jakarta. Diskon buku pada pameran buku Pesta Buku Jakarta hingga 70%.

Jadwal Pesta Buku Jakarta:

* 27 Juni - 5 Juli 2009
* Istora Gelora Bung Karno
* Senayan Jakarta Jakarta

Minggu, 17 Mei 2009

Objectives Kegiatan Bale Baca

1. Meningkatnya pemahaman anak-anak di Kebon Duren tentang pentingnya kegiatan membaca.
2. Meluasnya daya jangkau kegiatan Bale Baca Sanggar rebung.

Goal Bale Baca

Meningkatnya minat baca anak-anak di Kampung Kebon Duren.

Rabu, 22 April 2009

Mimpi Kami Tiga Tahun belakangan Ini .....


Selama perjalanan tujuh tahun lebih kami hadir menemani anak-anak di Desa Kalimulya, dan selama itu pula kami menyadari masih banyak anak tidak bisa terlayani dengan kegiatan Bale Baca. Dengan luas wilayah satu Kota Kelurahan (Desa) dengan jarak satu dengan yang lain sangat berjauhan menjadi sesuatu yang sangat melelahkan untuk anak yang mau membaca buku di Sanggar begitu pula keterbatasan tenaga pendamping untuk dapat melayani dengan maksimal. Kami pernah bermimpi bisa memiliki Mobil Bale Baca keliling. Dengan kendaraan itu kami bisa melayani anak-anak yang jaraknya sangat jauh. Bagi kami mimpi itu menjadi sebuah kerinduan, entah kapan kami bisa memiliki Mobil Bale Baca, sehingga bisa hadir di antara anak-anak dengan membawa buku bacaan yang bermutu baik....

Rabu, 08 April 2009

Joy of Sharing.....



Bale Baca – Sanggar Rebung Cendani terletak di pelosok kota Depok. Dirintis pada tahun 2002 oleh Josep Budisantoso (Mas Budi demikian kami panggil) bersama dengan beberapa orang kawannya. Menempati sebuah rumah sewaan yang kecil namun cukup asri karena dikelilingi oleh banyak tanaman peliharaan Mas Budi, Bale Baca terlihat ramah menyambut setiap orang yang datang ke sana.

Saat kami datang, anak-anak sedang asik bermain, terlihat ceria sekali suasananya. Awalnya malu-malu, namun tak lama kemudian buku-buku yang kami bawa, yaitu sumbangan dari anggota Vidya Sanggraha (http://www.facebook.com/group.php?gid=52909076351), langsung dibongkar dan dibaca beramai-ramai. Sungguh sangat mengharukan melihat antusiasme mereka dan kami benar-benar senang bisa menyaksikan keceriaan seperti itu.

Rata-rata 15-20 anak usia SD datang ke situ setiap harinya untuk bermain dan membaca buku. Mereka datang dari lingkungan sekitar, bahkan ada yang sampai berjalan kaki 5 km jauhnya untuk bisa ke situ. Sebetulnya animo membaca juga ada pada anak SMP dan SMA, namun karena tempatnya kecil maka terpaksa dibatasi.

Selain Mas Budi, ada seorang anak asuh yang dibiayai sekolahnya oleh Sanggar yang tinggal di situ. Daru namanya, bertugas membantu anak-anak tersebut dalam belajar membaca. Banyak anak yang tidak bisa menikmati sekolah TK karena mahalnya biaya, mulai belajar membaca di situ. Dan setiap akhir pekan, Bale Baca kedatangan relawan yang juga membantu membimbing mereka, mulai dari belajar menggambar sampai bahasa mandarin.

Untuk ke depannya, Mas Budi dkk bercita-cita mendirikan lagi bale baca sejenis di tempat-tempat yang lebih jauh lokasinya dan juga kalau ada dana yang cukup ingin mengusahakan mobil sebagai perpustakaan keliling supaya bisa menjangkau lebih banyak lagi anak-anak di pelosok. Masih banyak dibutuhkan buku-buku dan juga dana untuk bisa menyewa rumah yang lebih besar, sehingga bisa menampung anak lebih banyak lagi. Sungguh suatu cita-cita yang mulia yang harus kita dukung, sebagai peran serta kita dalam membantu mencerdaskan bangsa.